Pementasan
Para penonton yang berasal dari kalangan ningrat duduk membentuk
lingkaran. Para penari menari melingkar dan menari seorang diri sambil menyanyi
dan mencari pasangannya di antara penonton. Ketika mendapat pasangan penari akan
memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut akan
menari dengan sang gadis. Itulah fungsi tari Pajoge sebagai tarian hiburan,
juga merupakan alat penghubung antara raja dan rakyat, untuk mendekatkan
hubungan agar rakyat tetap cinta kepada rajanya dan sebaliknya.
Sejarah
Asal mulanya tarian ini timbul semasa kerajaan Bone dahulu.
Ada yang mengatakan sejakabad ke VII, tetapi hal itu belum jelas, karena belum
ada diketemukan tulisan-tulisan yang dapat memberikan keterangan pasti tentang
hal itu, tetapi yang jelas bahwa raja Bone ke 31 Lapawawoi Karaeng Sigeri
sangat gemar akan tari Pajoge dan semua anaknya memelihara tari Pajoge.
Jadi dengan demikian bahwa Pajoge lahir di istana raja untuk
menghibur raja dan keluarganya, juga untuk menghibur rakyat pada pesta-pesta.
Penari-penari pada umumnya diambil dari rakyat biasa saja. Perbedaan dengan
tari Pakarena dengan tari Pajoge yang biasa hidup diistana raja yang
penari-penarinya dipilih dariketurunan bangsawan atau anak anggota adat. Tetapi
Pajoge adalah merupakan tarian rakyat yang dipertontonkan pada pesta raja dan
umum.
Penari-penarinya dipilih yang cantik-cantik saja serta
mempunyai kelebihan-kelebihan agar supaya dapat menarik perhatian para penonton,
baik raja-raja maupun rakyat dengan maksud disamping berfungsi sebagai hiburan
juga dapat menarik keuntungan atau hasil yang berupa materi, karena para
penonton diberi kesempatan untuk Mappasompe pada salah seorang Pajoge yang
diingininya. Dan telah menjadi ketentuan bahwa setiap laki-laki yang mau
Mappasompe harus menyediakan uang atau benda lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar