Kamis, 24 Oktober 2019

Jangan'ki Pernah Berhenti Tersenyum


  
Hari ini. Masih sama dengan hari kemarin. Mengharapkan akan mendapatkan suatu keajaiban di esok pagi. Aku tidak mengharapkanmu bisa jadi miliku lagi, tapi cukup dengan dipagi hari itu aku bisa membuka hari dengan melihat senyumanmu yang tertuju manis kepadaku.

    Yah, kalau bicara tentang senyuman. Senyumanmu yang bisa membuatku tenang, tenang setenang air yang tidak bergelombang. Di senyumu seakan mengisyaratkan kepada diriku untuk selalu membalas senyum mu dan berkata ” semoga hari ini kamu bisa bahagia dengan senyumanmu itu ya, Puang Fin ” . Tapi keberanianku luput begitu saja, sirna seperti api lilin yang ditiup begitu saja. Entah bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaan yang mungkin telah lama membelengu di dasar hati ini.

   Mungkin kita tidak pernah dekat, tapi disini aku masih selalu memperthatikan dirimu. Walaupun tak banyak yang tau bahwa diriku sesungguh nya (...sengaja dikosongkan...). Senyumanmu itu lebih dari berharga. Bisa memikat hati banyak orang dan bisa membuat orang terlena, sama hal nya yang terjadi padaku. Aku merindukan senyuman manismu yang selalu kamu berikan kepadaku disepanjang hari. Walaupun suatu saat nanti, aku tidak dapat memperhatikan kamu dari sini lagi. Aku cuman meminta satu permintaan yang sederhana kepadamu. Jangan hapus senyum manismu itu.