Yah,
kalau bicara tentang senyuman. Senyumanmu yang bisa membuatku tenang, tenang
setenang air yang tidak bergelombang. Di senyumu seakan mengisyaratkan kepada
diriku untuk selalu membalas senyum mu dan berkata ” semoga hari ini kamu bisa bahagia dengan senyumanmu itu ya, Puang
Fin ” . Tapi keberanianku luput begitu saja, sirna seperti api lilin yang
ditiup begitu saja. Entah bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaan yang
mungkin telah lama membelengu di dasar hati ini.
Mungkin kita tidak pernah dekat, tapi disini
aku masih selalu memperthatikan dirimu. Walaupun tak banyak yang tau bahwa
diriku sesungguh nya (...sengaja dikosongkan...). Senyumanmu
itu lebih dari berharga. Bisa memikat hati banyak orang dan bisa membuat orang
terlena, sama hal nya yang terjadi padaku. Aku merindukan senyuman manismu yang
selalu kamu berikan kepadaku disepanjang hari. Walaupun suatu saat nanti, aku
tidak dapat memperhatikan kamu dari sini lagi. Aku cuman meminta satu
permintaan yang sederhana kepadamu. Jangan hapus senyum manismu itu.