Minggu, 23 April 2017

Para Pemuda Mulai Mendesak Transparansi Dana Desa Arallae Sebelum Pilkades Serentak Tahap Tiga



WTBnews – Sebelum pilkades serentak jilid tiga yang rencana akan dilangsungkan akhir tahun 2017 mendatang, kini memasuki babak baru seperti yang terlihat di Desa Arallae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Desa Arallae adalah Desa yang paling banyak diperbincangkan oleh netizen di Kabupaten Bone maupun warga Bone yang bermukim di luar Bone.
Salah-satunya datang dari toko pemuda Arallae yang juga salah satu aktivis  yang masih mengenyam predikat mahasiswa tingkat akhir fakultas Sospol Unismuh ini mendesak dan mendorong agar kirannya sebelum diadakan pilkades, seharusnya incomben harus transparansi dihadapan semua wargannya membacakan laporan pertanggung-jawaban setiap satu kali setahun atau diakhir periode jabatannya sebelum kembali maju menjadi calon.
Hal tersebut wajar dilakukan, mengingat setiap pemimpin harus transparansi apa lagi setiap Desa ada Dana Desa yang diberikan pemerintah pusat untuk digunakan dengan sebaik-baiknya. Jadi, harus transparansi supaya warga tidak bertanya-tanya lagi lari kemana dana Desa tersebut dan digunakan untuk apa saja dana sebesar itu.
Mengingat pembangunan yang terjadi di Desa Arallae hampir dikatakan tidak ada, jadi sangat wajar sebagian warga Desa  tersebut terutama mayoritas pemuda yang peduli Arallae mendesak transparansi sebelum bergulirnya pilkades yang akan datang.

Sabtu, 01 April 2017

Mayoritas Masyarakat Arallae Ingin Pemimpin Baru Untuk Sebuah Perubahan




WTBnewsMenjelang Pilkades serentak jilid tiga Kabupaten Bone pada akhir tahun 2017 nanti, kini banyak bermunculan bakal calon Kepala Desa terutama di Desa Arallae Kecamatan Kahu. Banyaknya Bakal Calon membuat pertarungan memperebutkan kursi nomor satu Desa Arallae semakin menarik, karena akan banyak pilihan untuk masyarakat Arallae untuk memilih pemimpin selanjutnya.
   Dengan banyaknya bakal calon, masyarakat Arallae diminta untuk memilih sosok yang tepat untuk memimpin Arallae selama enam tahun kedepan. Cukup pengalaman tahun-tahun lalu dimana selama dua periode atau selama 12 Tahun hampir dikatakan pembangunan di Desa Arallae hanya 25% dan dilihat secara kasat mata pembangunnya tidak ada perubahan sejak tahun 2000an bahkan penerunan dilihat dari sisi prestasi.
   Mungkin dari sisi itu, mayoritas masyarakat Desa Arallae mengingkan pemimpin baru untuk membawa sebuah perubahan, hal itu sangat mendasar karena selama 12 tahun tidak ada pembangunan secara drastis bahkan penurunan prestasi dilihat dari terabaikannya generasi pemudannya dari pemimpin setempat bahkan terkesan tutup mata. Salah satu warga Arallae menuturkan bahwa “pemimpin sebenarnya mengayomi masyarakatnnya bukan mengabaikan atau mendiamkan saja, mereka butuh dukungan”.